Perbedaan utama antara orang yang menghasilkan uang dan orang yang membangun kekayaan terletak pada cara mereka menggunakan waktu. Artikel ini menjelaskan kebiasaan pertama yang penting untuk mengubah waktu menjadi aset, bukan pengeluaran.
Daftar Isi
2. Orang kaya memperlakukan waktu seperti uang
3. Cara menambah “waktu investasi” dibanding “waktu konsumsi”
4. Alat untuk menciptakan leverage waktu
5. Kesimpulan: Awal dari kekayaan adalah menguasai waktu sendiri
1. Mengapa hasil berbeda meski semua orang memiliki 24 jam yang sama?
Setiap orang memiliki 24 jam sehari. Namun, ada yang berhasil membangun aset, sementara yang lain hanya berakhir dengan kelelahan. Alasannya terletak pada bagaimana waktu digunakan.
Ekonom Harvard, Gary Becker, menjelaskan perilaku manusia melalui konsep “alokasi waktu”. Ia berpendapat bahwa waktu lebih langka daripada uang, dan inti dari kekayaan adalah bagaimana seseorang menggunakan waktu tersebut.
Sebagian besar orang menghabiskan waktunya untuk bekerja mencari uang, sementara orang kaya menggunakan waktu untuk membangun sistem yang menghasilkan uang bagi mereka — investasi, bisnis, dan nilai jangka panjang.
Sumber: Gary Becker, A Treatise on the Family, Harvard University Press, 1991.
2. Orang kaya memperlakukan waktu seperti uang
Orang kaya menghitung setiap tindakan berdasarkan nilai per jam. Jika satu jam waktu Anda bernilai Rp600.000, maka menyia-nyiakan satu jam berarti kehilangan Rp600.000.
Bill Gates pernah berkata dalam berbagai wawancara, “Waktu adalah satu-satunya hal yang tidak bisa dibeli.” Bagi orang kaya, ini bukan sekadar peribahasa, tapi prinsip hidup. Mereka menyusun jadwal harian berdasarkan proyek bernilai tinggi dan menghapus kegiatan tidak produktif seperti rapat yang tidak perlu.
Sebaliknya, kebanyakan orang menganggap waktu sebagai “sumber daya gratis” dan menggunakannya untuk hiburan atau kepuasan sesaat. Begitu seseorang mulai memberi nilai pada setiap jam, prioritas hidupnya berubah secara drastis.
Sumber: Bill Gates, The Road Ahead, Viking Press, 1995.
3. Cara menambah “waktu investasi” dibanding “waktu konsumsi”
Orang kaya selalu menyisihkan sebagian waktu mereka untuk “waktu investasi”, yaitu waktu yang digunakan untuk menciptakan pendapatan masa depan. Membaca, belajar, membangun jaringan, mengotomatisasi pekerjaan, atau mempelajari keterampilan baru termasuk dalam kategori ini.
Warren Buffett diketahui menghabiskan sekitar 80% harinya untuk membaca. Ia berkata, “Pengetahuan berkembang secara majemuk (knowledge compounds).”
Kebiasaan ini menjadi dasar keberhasilannya sebagai investor. Sebaliknya, waktu konsumsi — seperti bermain media sosial selama berjam-jam — hanya memberikan kepuasan sesaat tanpa manfaat jangka panjang. Membaca satu bab buku investasi sehari mungkin terlihat kecil, tapi selama bertahun-tahun, dampaknya sangat besar terhadap kekayaan pribadi.
Sumber: CNBC, Warren Buffett: The more you learn, the more you earn, 2017.
4. Alat untuk menciptakan leverage waktu
Waktu sama untuk semua orang, tetapi efisiensi berbeda-beda. Orang kaya menggunakan leverage — atau pengungkit waktu — untuk melipatgandakan hasil dari setiap jam yang dimiliki. Berikut tiga cara utama:
1) Otomatisasi (Automation)
Gunakan alat seperti AI, Zapier, atau Notion untuk mengotomatisasi tugas berulang seperti email, pembayaran, atau pengolahan data. Otomatisasi menghemat waktu yang berharga.
2) Outsourcing (Alih Daya)
Pekerjaan dengan nilai rendah seperti akuntansi, desain, atau penerjemahan diserahkan kepada pihak lain. Ini bukan kemalasan, melainkan efisiensi modal.
3) Pekerjaan Mendalam (Deep Work)
Dalam bukunya Deep Work, Cal Newport menulis, “Satu sesi fokus mendalam menghasilkan lebih banyak nilai daripada satu hari kerja dangkal.”
Orang kaya biasanya menyediakan 2–3 jam setiap hari untuk bekerja tanpa gangguan, meningkatkan kreativitas dan kualitas keputusan mereka.
Leverage waktu tidak hanya berasal dari teknologi, tetapi juga dari keputusan sadar untuk tidak melakukan hal-hal yang tidak penting.
Sumber: Cal Newport, Deep Work, Grand Central Publishing, 2016.
5. Kesimpulan: Awal dari kekayaan adalah menguasai waktu sendiri
Orang kaya tidak hanya mengatur waktu — mereka menguasainya.
Mereka melihat jadwal harian sebagai arus modal, dan setiap tindakan sebagai bentuk investasi.
Majalah Forbes menulis pada tahun 2022: “Para miliuner tidak menghabiskan waktu, mereka mengalokasikannya.”
Kebiasaan pertama untuk menjadi kaya adalah menginvestasikan waktu, bukan mengonsumsinya.
Cara Anda menggunakan satu jam setiap hari akan menentukan kondisi keuangan Anda sepuluh tahun ke depan.
Sumber: Forbes, Habits of Millionaires: How They Manage Their Time, 2022.
Read this post in: 한국어 | English | Español | 日本語 | Français | Deutsch | Bahasa Indonesia
Komentar
Posting Komentar